Senin, 16 Desember 2013

DUNIA BUKAN SURGA

    Dunia dan surga  tentu saja berbeda. Dunia adalah tempat terdapatnya segala ketidakpastian,  ketidaksempurnaan, dan kekacauan. Sedangkan surga tempat yang paling indah, tempat kembali yang abadi bagi orang mukmin yang senantiasa menjalankan perintah Allah SWT.

    Tetapi, masih ada saja orang yang mencari kenikmatan dunia semata. Berbagai usaha dilakukan. Bermacam profesi dikerjakan. Tak peduli apakah yang ia lakukan itu dibenarkan oleh Islam atau tidak. Halal haram tidak digubris. Yang penting bisa hidup senang. Menghambur-hamburkan harta, mabuk-mabukan, berjudi, korupsi dan sebagainya masih saja merajalela, bahkan terus bertambah dari waktu ke waktu.

     Apa yang mereka dapatkan selanjutnya? Kenikmatan dunia yang dia raih, hanya sebatas apa yang ditakdirkan Allah sebelumnya. Kalaupun dia kaya, itu memang takdir Allah SWT. Hidupnya makin lama makin sulit. Masalah datang menerpa sedemikian merata. Kebahagiaan yang ia dapat, hanya sementara. Tidak hakiki selamanya. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

     Sedangkan penghuni surga, akan akan tinggal di surga selamanya. Tidak ada tempat yang lebih indah daripada surga. Tetapi, tidak ada yang dapat menggambarkan keindahan surga, kecuali Allah SWT. Allah SWT hanya memberikan beberapa keterangan tentang keadaan di surga, antara lain : Sungai yang airnya selalu jernih, tidak pernah kotor, dan tidak berubah rasa dan baunya. Sungai yang dialiri air susu yang tidak akan berubah warna dan rasanya. Sungai yang airnya terdiri dari arak yang lezat dan madu yang disaring. Para penghuni surga selalu mendapat apapun yang diinginkan. Semua penghuni surga akan tetap berumur muda, mereka tidak akan menjadi kakek-kakek atau nenek-nenek. Kehidupan di surga pun sangat rukun dan damai.

Rasulullah SAW bersabda :  “Barangsiapa akhirat menjadi tujuan akhirnya, Allah jadikan kekayaan dalam hatinya, Allah himpun seluruh perkaranya, dan dunia mendatanginya begitu saja dengan tertunduk. Sedangkan barangsiapa dunia menjadi tujuan akhirnya, Allah jadikan kefakiran di depan matanya, Allah cerai-beraikan seluruh perkaranya, dan tidak ada bagian dari dunia yang mendatanginya kecuali sebatas apa yang ditaqdirkan Allah baginya.” [Sunan At-Tirmidzi no.2465; Sunan Ibnu Majah no.4105. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 950; Shohih Sunan Ibnu Majah II:393; Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir wa Ziyadatihi  no. 6510. Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 90]

Demikianlah, hanya orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnyalah yang akan bahagia selamanya, dan kebutuhannya terpenuhi melebihi segala keinginannya. Dunia dan surga akan menjadi taman yang indah baginya.

Semoga bermanfaat Sobat !! ^^

~dari berbagai sumber~

0 komentar:

Posting Komentar